Tangkahan Juga Habitat Bagi Amfibi Reptil.

Tangkahan merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Sumatera Utara dan masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)

Tangkahan

Tangkahan merupakan salah satu habitat penting bagi keragaman jenis Amfibi dan Reptil

Katak Terbang Wallace (Rhacophorus nigropalmatus)

Katak terbang wallace/Rhacophorus nigropalmatus (Boulenger, 1895) adalah katak berwarna hijau dan emas cerah. Katak terbang adalah katak yang memiliki kemampuan untuk meluncur. Artinya, ia dapat turun pada sudut kurang dari 45 ° relatif terhadap horizontal.

Kamis, 27 April 2017

Tangkahan Juga Habitat Bagi Amfibi Reptil

Tangkahan merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Sumatera Utara dan masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Lokasi Tangkahan diapit oleh Desa Namo Sialang dan Desa Sei Serdang Kabupaten Langkat Sumatera Utara, Indonesia. Tangkahan selain menjadi destinasi wisata alam ternyata Tangkahan juga menjadi lokasi Konservasi Gaja Sumatera/Elephas maximus sumatranusLokasi Tangkahan memiliki kombinasi dari vegetasi hutan hujan tropis dan topografi yang berbukit, menjadikan Tangkahan sebagai tempat yang ideal untuk berwisata. 

Rabu, 26 April 2017

Katak Terbang Wallace (Rhacophorus nigropalmatus)

Katak terbang wallace/Rhacophorus nigropalmatus (Boulenger, 1895) adalah katak berwarna hijau dan emas cerah. Katak terbang adalah katak yang memiliki kemampuan untuk meluncur. Artinya, ia dapat turun pada sudut kurang dari 45 ° relatif terhadap horizontal. 
Flying Frog/Rhacophorus nigropalmatus umum dikenal sebagai Flying Frog Wallace, adalah katak lumut yang ditemukan dari Semenanjung Melayu ke barat Indonesia. Ini adalah nama untuk biologi, Alfred R. Wallace , yang mengumpulkan spesimen pertama yang secara resmi diidentifikasi. katak pohon ini dapat melompat dari dahan ke dahan dengan menggunakan selaput ekstralebar di sela-sela jari kaki dan “sayap” dari kulit di bagian sisi. Ketika katak itu melompat, kaki dan telapaknya meregang keluar dari tubuh sehingga memberi kesan seperti parasut. Mereka kadang dapat melayang sejauh hampir 50 kaki (15 meter) dalam satu kali lompatan