Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan merupakan kawasan hutan konservasi yang berkedudukan di Provinsi Sumatera Utara. Tahura Bukit Barisan merupakan Tahura ketiga di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden dengan Surat Keputusan Presiden R.I. No. 48 Tahun 1988 tanggal 19 November 1988 dengan luas ± 51.600 Ha. Tahura Bukit Barisan secara geografis terletak pada 001’16"-019’37" Lintang Utara dan 9812’16"-9841’00" Bujur Timur.

Oleh karena itu, kami yang
tergabung dalam Perkumpulan Amfibi Reptil Sumatera (ARS) yang didukung oleh Nature and Biodiversity Conservation Union
(NABU) German dan UPT Tahura Bukit Barisan Provinsi Sumatera Utara untuk melakukan survei kenanekaragaman jenis Herpetofauna di
kawasan Tahura
Bukit Barisan di Sumatera Utara. Perkumpulan Amfibi Reptil Sumatera merupakan
suatu wadah perkumpulan bagi generasi mudah yang berkonsentrasi di bidang
penelitian dan konservasi habitat satwa khsusnya untuk jenis amfibi dan
reptile. Saat ini Perkumpulan Amfibi Reptil Sumatera (ARS) beraktivitas di
Sumatera Utara dan berdomisilin di Kota Medan. Tujuan kami untuk melakukan
penelitian ini adalah untuk mengetahui secara
keseluruhan data keanekaragaman jenis herpetofauna yang terdapat di Kawasan
Tahura Bukit Barisan.
Metode yang kami
gunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode survei perjumpaan
Visual/VES (Visual Encounter Survey)
yang dikombinasikan dengan sistem jalur (transect
sampling). Penelitian ini
dilakukan selama tiga bulan yang dimulai dari bulan Juli sampai September 2017. Mengingat luasnya Tahura tersebut dan
terbatasnya waktu, penelitian hanya kami lakukan di lima lokasi antara lain
Bandar Baru, Bukum, Daulu, Simeluk, dan Tongkoh. Dari lima lokasi tersebut
menurut kami belum bisa mecakup secara keseluruhan informasi keragaman jenis
herpetofauna yang ada di Tahura Bukit Barisan. Tapi setidaknya menurut kami
secara umum dari lima lokasi tersebut sudah bisa mewakilkan dari beberapa
wilayah lainya yang ada di Tahura.
Berdasarkan
hasil penelitian, jenis herpetofauna yang ditemukan di kawasan Tahura Bukit
Barisan sebanyak 316 individu yang
terdiri dari 16 suku dan 53 jenis herpetofauna yang terdiri dari 36 jenis
amfibi dan 17 jenis reptil, dimana dari
keseluruhan lokasi memiliki komposisi jenis amfibi (88.3%) yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jenis reptil (11.7%). Di kawasan ini juga ditemukan
beberapa jenis yang termasuk endemik Sumatera antara lain Chalcorana kampeni, Dendragama
boulengeri, Huia Sumatrana, Megophrys parallela, dan Popeia toba. Dari kelima lokasi
pengamatan yang masih termasuk ke dalam kawasan Tahura Bukit Barisan, wilayah
Daulu memiliki tingkat keanekaragaman yang rendah (H’= 0.727). Hal tersebut
dikarenakan wilayah tersebut merupakan kawasan pariwisata sehingga aktivitas
wisatawan mempengaruhi keberadaan dari herpetofauna di dalamnya, sedangkan
keempat wilayah lainnya memiliki tingkat keanekaragaman yang tergolong sedang dengan nilai tertinggi berada pada lokasi Bandar
Baru (H’= 1.297) dengan dominasi jenis
yang berbeda pada setiap wilayahnya. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa
kemerataan jenis pada setiap lokasi pengamatan tergolong tidak merata. Namun,
secara umum kondisi fisik di kawasan ini masih tetap mendukung sebagai habitat
herpetofauna.

Dari hasil penelitian ini perlu dilakukan survei yang lebih menyeluruh
di Tahura Bukit Barisan. Hal tersebut perlu dilakukan guna untuk mengetahui
perkembangan dan jumlah jenis herpetofauna secara mendalam di kawasan Tahura
Bukit Barisan. Selain itu, diperlukan juga melakukan monitoring keberlanjutan,
guna untuk melihat perkembangan herpetofauna dan perubahan habitatnya.
0 komentar:
Posting Komentar